Sunday, July 13, 2008

Strategi Pemasaran Pepsi and cola

Pepsi and Cola
Perang Cola adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan persaingan untuk memasarkan dua produk minuman ringan paling terkenal di dunia, Coca-Cola dan Pepsi-Cola. Mulanya iklan-iklan ini berupa “tes buta” di mana orang-orang diundang untuk mencicipi kedua produk dengan mata tertutup, dan mereka kemudian lebih menyukai salah satu produk. Kemudian kedua perusahaan mengeluarkan banyak uang untuk menyewa selebriti untuk mempromosikan minuman ringan mereka.

Kebanyakan yang direkrut adalah musisi rock, seperti Michael Jackson (untuk Pepsi) dan Paula Abdul (untuk Diet Coke). Salah satu contoh dari perang Cola adalah ketika Coca-Cola mengumumkan mereka akan mengeluarkan kembali Coke Classic pada 11 Juli 1985. Iklan-iklan Pepsi biasanya berpusat pada anak muda di masa kini dan masa depan, karena Pepsi adalah “The Choice of a New Generation” (pilihan generasi baru).

Pada pertengahan 1990-an, Pepsi meluncurkan strategi pemasarannya yang paling berhasil, Pepsi Stuff. Pelanggan diundang untuk mengumpulkan point untuk ditukar dengan berbagai merchandising Pepsi. Strategi ini sangat berhasil dan pada saat Olimpiade Atlanta, diadakan di tempat kelahiran Coca-Cola, Pepsi menjual lebih banyak daripada Coke. [wiki]

Strategi Pemasaran Indofood

PASAR mi instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap mi cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan.

Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

Strategi Pemasaran DKI Jaya

Pemasaran

Kegiatan inti usaha (Core Business) di bidang penyediaan lahan dengan hasil produk Kaveling Tanah Matang (dapat diberikan hak atas tanah dengan Hak Pengelolaan, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai sesuai peraturan perundangan yang beriaku) dengan lokasi dititik beratkan pada pengembangan dan peremajaan lahan-lahan strategis di tengah kota, jelas memberikan peluang pemasaran yang menguntungkan.
Dalam hal pemasaran Sarana laya DKI Jakarta akan memperluas segmen pasar dengan. bergerak ke bidang-bidang yang saat ini belum ditangani di jabotabek.

Strategi Pemasaran

Sarana laya dalam melaksanakan pemasaran bekerjasama dengan pihak lainnya dalam hal ini pengembang swasta yang sudah berpengalaman dalam bidang properti.

Selain lebih menjanjikan, kerjasama ini juga banyak memberikan kesempatan Saranalaya untuk mengembangkan kegiatan utamanya yakni sebagai perintis penyedia tanah (land banking).

Friday, July 4, 2008

BiOdAtA KoE

NaMa : SuCi IkA WuLaNdArI
NaMa PaNggILan : IkHa DoAn'k
T_T_L : PaLoE, 07 MeY 1987
aLaMAt : Jl. ThAmRiN 01
HoBBy : OlahRaGa
AgaMa : MoeSLeM
StAtuS : SiNGLe
MoBiL No : 085241422714
E_MaiL : ikha.suci@yahoo.com